ini adalah sebuah kitab suci musik rock yang di terbitkan pada tahun 1967 oleh sebuah band ternama yang berasal dari Liverpool. The Beatles, siapa yang tidak mengenal mereka? dari segala dekade musik mereka terus bergema dan patut di perhitungkan. sudah lebih dari 40 tahun album ini di rilis tapi tetap menjadi sebuah album yang fenomenal di kalangan musik rock dunia. album ini rilis setelah Beatles memutuskan untuk mengahiri pertunjukan konsernya di tahun 1966. seorang George Martin lah yang sangat berjasa terhadap produksi album ini, ia adalah produser sekaligus penata musik Beatles dari awal karir hingga mereka bubar. Martin mencetak album ini dengan cara multi track dan belum pernah ada band yang melakukan metode rekaman tersebut pada jamanya, lalu yang bikin saya selalu tercengang adalah dimana komposisi orkestra yang kerapkali membuat saya merinding saat menyimak album ini. sepertinya abum ini juga banyak menyimpan rahasia yang sangat fenomenal dari mulai artwork,musik dan isi liriknya. BBC menilai album ini penuh dengan material penghantar drugs, mulai dari lirik dan lantunan musik yang cendrung mengajak untuk menggunakan drugs, padahal Lennon dan McCartney bersaksi dalam pengerjaan album ini mereka tidak sama sekali mengkonsumsi narkoba. Track yang saya anjurkan untuk di simak adalah "Lucy In The Sky With Diamonds", "Getting Better", "She's Leaving Home", "Within You Without You", "A Day In The Life".
Link : http://www.indowebster.com/download/audio/Beatles_Sgt_Peppers_Lonely_Hearts_Club_Band
.jpg)
untuk seukuran Blink 182, mungkin adalah band yang menjadi pujaan remaja di awal tahun 2000an seperti ke"gilaan" Green Day di tahun 90an yang mampu menyirih kaum punk ke arah yang lebin mainstream. Blink sempat vakum dalam beberapa tahun sejak mereka merelis album self titled nya di tahun 2003 dan berahir pada turnya di tahun tersebut. sementara DeLonge dan kawan-kawan sibuk merintis projectnya yang di berinama Angels And Airwave, Hoppus sibuk mencari jati diri punk rocknya dengan +44 dan sang drumer Travis yang sibuk wara-wiri dengan projectnya. genap delapan tahun Blink 182 vakum dan tidak sama sekali mencetak karya. mereka kembali dalam konsep reunian album yang dirilis DGC ahir tahun 2011 dan diberi judul "Neighborhoods". musikalitas mereka boleh di bilang samar, secara kualitas memang lebih menunjukan pada progres yang modern sekaligun mungkin jauh dari image sebuah band punk rock, mereka lebih cocok di bilang band pop punk sepertinya atau alternative rock namun secara kesimpulan mmereka tetap bermain musik dengan ala Blink 182. "Ghost On The Dance Floor", "Up All Night" dan "This Is Home" adalah track yang saya rekomendasikan untuk di simak.
Jón Þór "Jónsi" Birgisson, Georg Hólm, Kjartan Sveinsson dan Orri Páll Dýrason, beberapa nama yang sulit di sebutkan ini adalah personel dari sebuah band post-rock dari islandia yang beberapa waktu lalu baru saja merilis album ke enamnya yang berjudul " Valtari " yang berisi delapan track. setelah berkali saya dengar, ini merupakan album yang sangat " sedih " sekaligus memberi ketenangan. mereka seperti merayap dengan beat yang relatif lamban dan merasuk perlahan. banyak instrumen elektronik yang di mainkan di album ini namun tidak merubah atmosfer yang mereka tawarkan.beberapa kali saya mendengarkan album ini sebelum tidur dan sepertinya memang lullaby yang handal, mungkin karena mayoritas lagu di album ini adalah instrumen yang mendayu-dayu yang cocok sebagai pengatar mimpi. " Ég anda ", " Ekki múkk, " Varúð " dan " Fjögur píanó " adalah beberapa track yang saya gandrungi di album ini.
Link : http://rghost.net/37579826
tidak ada yang berubah dari album Keane yang ke empat ini, selain bertambah besarnya band ini. tetapi mereka memberi kesan saya untuk kembali ke titik awal musiknya, mereka kembali menjadi manis dengan nada-nada yang simple dan tidak menggunakan media instrumen yang berlebihan seperti di album sebelumnya yang menurut saya itu terelalu belebih dan aneh. " Strangeland " merupakan album terbesar milik Keane yang pernah ada setelah Hope and Fear yang dirilis tahun 2004. Tim Rice-Oxley, Richard Hughes dan Tom Chaplin berhasil menghasilkan nada simple nan mahal di album ini sekaligus menjadi penulis lagu yang indah.
Link http://www.indowebster.com/downloads/beicaja/e4j514w57414o4n4p454k4d4l5q5i5t5b4146454c4y53684e5m454w50694x5v5d5
mungkin ini sedikit dari ide gila seorang guru drum yang bernama Massimo Discepoli membuat project band yang kental beraromakan jazz yang di kombinasikan dengan experimen instrumen elektronik. Massimo menamakan project ini "Nheap", musik yang membawa mood kita dalam kehangatan dan ketenangan. tidak hanya jazz yang terasa avantgarde juga merasuki musiknya yang tenang walau terdengar sedikit mentah pada bagian drum yang perpola beat jazz. "Clouds under the table" adalah debut album dari Nheap dan cukup berbobot untuk kelas musik jazz walau mereka sedikit di klaim sebagai band yang berunsur post-rock. "Clouds Under The Table" dan "Sands" adalah track yang saya suka.
Link : http://www.acustronica.com/albums/94-cloudsunderthetable.html
ini band post-rock yang berasal dari Brazil yang terbentuk pada tahun 2007.musikal mereka sangat tipekalis band post-rock pada umumnya namun kiprah band ini berawal pada sebuah festival musik dan Herod Layne sukses mengcover sebuah lagu milik Pink Floyd yang berjudul " Arnold Layne". setelah itu karir band ini memulai dalam debut albumnya yang berjudul "Absentia" yang berarti kehilangan dari sebuah problema pribadi yang di paparkan sang gitaris Sachalf, dan mungkin banyak band instrumentalis seperti mereka menjadikan musik instrumen sebagai sarana pelepas emosi. Absentia di rilis pada tahun 2010 dan berisi 10 track, simak "Il mafioso", "300-megaton lullaby" dan "Apprivoisé". menurut saya itu adalah track berbahaya mereka di album Absentia.
Link : http://herodlayne.bandcamp.com/album/absentia
OdeOnDreams adalah sekumpulan musisi post-rock yang sedikit terjebak dalam komposisi metal yang gahar. band ini berasal dari Spain dan terbentuk di tahun 2006 lalu. berawal dari band jamming dan bisa di bilang hanya iseng, tetapi mereka mulai menulis beberapa lagu dan di rillis dalam bentuk EP pertamanya yang di terbitkan pada tahun 2011 lalu. sound mereka di EPnya yang bertajuk "Kundalini" boleh di bilang cukup modern tapi terlepas dari itu semua band ini mempunyai prinsip "Do it yourself" seperti kebanyakan band jamming di era 70an yang mengandalkan penciptaan musik dari spontanitas dari masing-masing personelnya.simak track "Ragnarök" dan "Massive Distraction Weapon".
Link : http://popplers5.bandcamp.com/download/album?enc=mp3-320&fsig=e84473c614e262a904adf071fa84df12&id=1478216698&ts=1340086174.3950342548
semakin banyak band post rock yang saya dengarakan, memang racikan setiap band berbeda-beda, mulai dari yang bising sampai yang benar-benar tenang dan menghanyutkan. satu lagi yang saya akan review adalah sebuah band yang berasal dari Brazil, yaitu Blanched dengan albumnya "Avalanched" yang di rilis pada tahun 2007 oleh beberapa net label dari berbagai negara. musik mereka saya anggap simple dan apa adanya tidak terlalu bertehknik dan rumit.sepintas saya merasa mendengarkan The Drift versi apa adanya. memang album ini ga beberapa terkenal tapi layak untuk di dengarkan untuk menemani santai yang di basuh musik tenang versi postrock. "Cora" dan "Valsa #" adalah track yang bagus.
Link http://www.filefactory.com/file/b03cf65/n/Blanched_-_Avalanched_-_2007.rar
beberapa waktu yang lalu saya iseng nge-web masuk ke beberapa blog dan netlabel indie. isi musik di web tersebut rata-rata baru saya dengar dan nama-nama bandnya pun masih asing, beberapa ada yang saya suka termasuk band berikut ini. Cinema Noir, ini band berasal dari Itali dan terbentuk pada tahun 2001. beberapa kali lagu dari band ini saya repeat hingga benar-benar tercerna di telinga alhasil saya menyukai band ini,sound mereka cukup melodius menusuk sekaligus menghantarkan ketenangan. mereka memainkan skema musik postrock dan menambahkan beberapa unsur elektronik yang simple. namun sayangnya tidak banyak info yang saya tau tentang band ini, tetapi yang jelas album dari band ini patut untuk di dengarkan. "Alice", "Hopelandic" dan "My Last Goodbye" patut untuk didengarkan!!!
link : http://www.nostressnetlabel.net/NN_EP010_04_12.html
Image Pribadi seorang Ian Kevin Curtis memang tidak mudah pudar. ia adalah seorang frontman penuh dengan fenomena, ok skip dulu pembicaraan kita tentang Ian kita sedang membahas "Unknown Pleasure" album perdana dari band berarsir keras Post-Punk di era akhir 70an. Kala itu daratan inggris mulai di wabahi punk dan Unknown Pleasure hadir dengan kelam dan datar penuh emosi. ini adalah salah satu album favorite saya sekaligus termasuk rentetan album kelam yang pernah saya telaah. Joy Division lahir di tengah kecamuk band-band punk yang mulai menjalar di inggris tetapi mereka bisa merebut hati pendengarnya dengan lirik yang kelam nan depresif dan sayangnya karir mereka harus terhenti karena kematian sang vokalis yang menjadi tonggak image band ini. mereka hanya melahirkan dua album studio dan beberapa hits single, namun setelah kematian Ian barulah terungkap betapa berbahayanya band ini, sekaligus membawa angin segar pencerahan akan lahirnya New Order yang antaralain personelnya adalah mantan personel Joy Division. "She's Lost Control", "Shadowplay" dan "Interzone" adalah beberapa track yang menurut saya cukup "beracun".
Link : http://www.indowebster.com/downloads/hffijc/i3x5t4f5p4m5r4d4w5m5h4f434p3s5j4s5g456f48415e4i5g5n4u4m4k516f5v21384b4
