Kamis, 24 November 2011

Little Space Donkey “Dreamer's Manifesto EP”



Sebuah gambaran dunia yang dilukiskan ke lima musisi ini melebur menjadi satu dalam Little Space Donkey. Mereka seperti membangun suasana baru di ranah postrock, mengkombinasikan beberapa harmosinasi dengan balutan gitar rhythm yang cendrund datar terdengar serta balutan tipis nuansa synthesizer. Dalam track pertama saya di kejutkan oleh dramatisasi monolog seperti orang sedang berorasi dengan kapasitas reverb yang menggaung. Terjebak dalam lantunan harmoni di track ke tiga dan empat yang berjudul  “Eleven Brave Warriors On That Field” serta  “Anumerta”  saya menyipulkan ini lah klimaks dari kesekian banyak track yang terdapat dalam EP ini. Mereka terdiri dari Dhendy Mawardi: Guitar, Amy Amanda: Guitar, Made Indar : Bass, Dave Leonard : Drums dan Anthono Oktoriandi: Synthesizer and Sampler

Rabu, 23 November 2011

Flaming Lips “Clouds Taste Metallic”



Jujur, begitu dengerin album ini saya langsung jatuh hati dengan music mereka. Meskipun ini bukan sebuah debut album tapi isi materi album ini benar-benar hebat, mereka meminimalisnkan nuansa narkotikanya di album ini dan digantikan dengan nada ceria dan lirik bahagia. Ini merupakan studio album ke tujuh dari mereka dibawah naungan label Warner Bros serta di bantu oleh gitarisnya yang bernama Ronald Jones, seorang gitaris absurd dari Oklahoma namun saying ia hanya bergabung dengan flaming di beberapa albumnya saja,padahal ia adalah gitaris berpottensi yang permainanya boleh dibilang tak lazim. “the abandoned hospital ship”, “this here giraffe”, “when you smile”, “christmas at the zoo”, serta “bad days” merupakan sederetan single terbaik mereka sepanjang masa. Sound di album ini boleh di bilang cukup unik karena banyak memainkan slide gitar dan pedals, dan lagi – lagi memang hanya  Ronald Jones yang mahir memainkan itu semua dan formasi Wayne Coyne (vocals, guitar)  Steven Drozd  (drums), Michael Ivins (bass), Ronald Jones (guitar) merupakan formasi terbaik dalam band ini.

Selasa, 22 November 2011

Pavement



Ini dia dedengkot lo-fi  yang berasal dari Stockton, California. Pavment, mungkin sudah tidak aneh lagi kita dengar namanya di rentetan music alternative rock indie dan lo-fi, bahkan kedua anggotanya yang lebih sering malang melintang di dunia indie rock, seperti Stephen Malkmus yang mempunyai sederetan  side project sekaligus Mark Ibold yang lebih sering terlihat membantu di beberapa album Sonic Youth dan Free Kitten. Pavement di dirikan pada tahun 1989 dan sempat berhenti di tahun 1999 dan selang setahun mereka sempat mengadakan reunion konser di beberapa event besar. Berawal dari band jamming dan beranggotakan Stephen Malkmus (gitar,vocal), Scott Kannberg (gitar), Mark Ibold (bass) dan Steve West (drums). Album yang patut di dengarkan buah karya dari pavement adalah “Crooked Rain, Crooked Rain (1994)”, “Wowee Zowee (1995)” dan Terror Twilight (1999). Kesuksesan nama mereka mungkin tidak sebesar band di eranya, akan tetapi karya mereka tetap menjadi acuan dan dikenang sepanjang masa.

Link : "Crooked Rain, Crooked Rain" : http://www.mediafire.com/?mtjyqnnt3qw
          "Wowie Zowie" : http://www.mediafire.com/?jenxajmzpzx
          "Terror Twilight" : http://www.mediafire.com/?0tbyr9jlc1s


Rabu, 16 November 2011

Korine Conception “Glow In transparancy Aurora”




Salam horas! Untuk band Medan ini. Mungkin hanya mereka lah penyelamat shoegaze dan post rock dari Sumatra utara, tapi kiprah abum perdana mereka ini patut di acungkan jempol. Band yang berdiri di tahun ahir 2003 ini merupakan salah satu pioneer  dalam percaturan shoegaze tanah air,debut albumnya yang bertitle “Glow In Transparancy Aurora” mencerminkan hasil karya terbaik dari mereka, meski sound mixing yang kurang maksimal. Disarankan untuk menyimak dalam - dalam  track “Lost Imaginary”, “Like A Ghost”, “Glow In transparancy Aurora”, “eleanor whisper”. 

Everything is made in china "Automatic Movements"


Tiga orang dari Russia ini memang cerdas, mereka berhasil mengkombinasikan music lintas genre yang berbeda. Max Fedorov, Phil Premyak, Alexander Bykov sepakat mendirikan band yang cukup menyindir sebuah negara akan namanya, Everything is made in china. Jika mereview album ini saya dapat merasakan banyak atmosfear yang berbeda dalam setiap track, atau mungkin saya sesekali dapat menyimpulkan akan “kemiripan”  beberapa track dengan band-band lainya. Di track pertama saya dudah tersihir oeh tembang yang berjudul “Moving Fragments”,ambient keyboard dan petikan gitar konstan delay cukup membangun karakter lagu ini yang terasa dingin dan “pecah” di bagian ahirnya, di track ke tiga mereka punya “Blindfold” tipikal konstan mereka semakin terasa di tack ini, tapi mereka itu sangat mahir mereamu nada vocal yang mengalun agar tidak terasa kontan sekaligus hambar. Berikutnya saya terkesima sekali dengan “Sleepwalking” dengan mendengarkan lagu ini saya bias menyimpulkan bahwa mereka adalah bukan band yang sebarangan dan murahan, sepintas radio head sangat mempengaruhi banyak lagu ini, dan saya rasa mereka memang fansnya.” Dance Pianist” membuat suasana semakin membawa atmosfear dingin dan depresi, alunan vocal Max Fedorov berperan penting di track ini, dibalut reverb yang dalam serta beat tipis semakin menambah dramatisir . “Automatic”, “Gentle Silence” serta “Wade In”, sukses membuktikan bahwa band ini melintas genre electronic, shoegaze dan  indie rock.

Selasa, 15 November 2011

The Sleepover Disaster “Hover”



Bagi telinga pencinta shoegaze The Sleepover Disaster merupakan band yang patut di rekomendasikan. Karir ganre mereka boleh di bilang “Nu Gaze” yang dapat di setarakan oleh band sejenisnya, seperti My Vitriol, Asobi Seksu, M83 dan masih banyak lagi. Hover adalah album ke tiga yang mereka cetak pada tahun 2009, musikalitas mereka kini jauh lebih dewasa dan terasa lebih agresif, unsur post punk malah terasa kental di beberapa lagu seperti, “Funnel Cloud” dan “Friend”. Selebihnya mereka tetap menerawang layaknya bang shoegaze yang sempurna. 

Senin, 14 November 2011

The moldy peaches


Adalah sebuah project anti-folk yang di dirikan secara sengaja oleh Kimya Dawson dan Adam Green, pada awalnya mereka bertemu dalam sebuah  acara sebuah record label dan memulai kerja sama di kemudian hari utnuk membuat sebuah album, kedua musisi ini sebelumnya sudah sukses bersolo karir dan sudah banyak mengeluarkan album. Akan tetapi The moldy Peaches  adalah sebuah asosiasi bagi para musisi anti-folk, mereka juga mengikut sertakan Toby Goodshank yang melakukan part rap pada beberapa lagu di dalam albumnya. Memang kwalitas rekaman sebuah musisi anti-folk ini berbeda, mereka seperti bermain music dan bernyanyi yang hanya di rekam oleh tape recorder, dengan artian sound mereka sangatlah sederhana dan boleh di bilang alakadarnya. Mereka berdua berasal dari kota New York dan pernah menjadikan hits single nya sebagai soundtrack sebuah film “Juno” pada tahun 2007.

Jumat, 11 November 2011

Zeke Khaseli “Salacca Zalacca”




Kalau pecinta buku bernama kutu buku,mungkin Zake Khaseli cocok di sebut sebagai kutu music. Setelah sukses bergabung dengan band Lain dan Zeke And The Popo ia mencoba project rekaman dalam kamarnya, menerbitkan webnya pribadi yang di upload lagu baru setiap minggunya yand dinamakan dengan istilah “Weekly Download”. Album ini berjudul “Salacca Zalacca” yang menampung segala ide ciptanya, selain memiliki music yang secara struktural bias disebut sebagai musik psychedelic yang di campur adukan oleh rap datar, bebuyian aneh theremin serta lirik yang multitafsir atau bias di sebut lirik “hanya Zeke dan tuhan yang tau arti pastinya. Album yang bersisi 18 track ini benar-benar di kemas absurd dan tidak bisa di dengarkan hanya sesekali, mungkin itulah yang ingin Zeke suguhkan, Aneh tapi menarik.

Selasa, 08 November 2011

Eddie Vedder “Ost – Into the willd”




Edward Louis Severson III yang lahir pada 23 Desember 1964, mungkin lebih banyak dikenal dengan nama Eddie Vedder, seorang frontman band grunge asal Seattle. Mempunyai hobby sebagai peselancar di balik suaranya yang “lelaki” sekali itu. Sang ayahnya yang bernama Karen Lee Vedder adalah seorang musisi yang biasa tampil di caffe kecil di Illinois. Setelah sukses dengan band yang sangat berpengaruh di Seattle, yaitu Pearl Jam. Vedder mulai menuangkan hasil karya pribadinya dengan cara memulai project solonya, berbeda dengan sebelumnya Eddie hanya menyumbang beberapa lagu dalam soundtrack film. Tetapi kali ini Into the wild sangatlah berbeda, soundtrack ini terlahir sebagai debut album solonya, karena segala sesuatu materi dikerjakan olehnya sendri. Film yang di sutradarai oleh Sean Penn yang menceritakan  kisahnyata tentang perjalanan ego Christopher McCandless mengarungi perjalananya menuju pegunungan Alaska dan berahir tewas. Eddie mengisi sebelas lagu dalam soundtrack ini, dan saya rasa ia mulai mahir dalam permainan gitar akustik dan ukulelenya. Bait lirik Eddie sangat lah bersentuhan tentang apa yang diceritakan dalam film itu, sangat inspiratif serta sangat “lelaki”.

Senin, 07 November 2011

Letting Up Despite Great Faults


band dream pop ini mungkin bukan hanya melengkapi sederetan musisi yang memainkan jenis musik yang sama. kali ini band asal California,LA ini ikut serta meramaikan sepak terjang musisi indie yang beranggotakan Michael Lee, Kent Zambrana dan Chris Gregory. bermula dari gagasan Michael Lee sang vokal sekaligus penulis materi lagu sepakat mendirikan Letting Up Despite Great Faults bersama kedua temanya pada tahun 2006 lalu. mendengarakan musiknya yang sendu damai sekaligus upbeat,memang mereka sukses mengembalikan mood dalam stres. nada datar dan vokal low juga menjadi tataan materi yang di kemas secara indah dan dream pop "sekali".


Jeff Buckley



Jeffrey Scott Buckley yang lahir pada 17 November 1966, akrab di kenal dengan nama Jeff Buckley. Ia adalah artis solo sekaligus penulis lagu asal Anaheim, California yang tidak lain adalah anak kandung dari seorang musisi senior yaitu, Tim Buckley seorang yang pernah berjaya dalam karir era musik psychedelica. Tim banyak menurunkan bakat musiknya sekaligus mati mudanya kepada Jeff. Musik Jeff sendri banyak terpengaruhi oleh musisi yang berjaya pada tahun 70an dan sangat mendewakan sebuah band mahakarya Led Zeppelin. Masa kecil Jeff banyak mendengarkan dan mengetahui sejarah rock dari seorang ayahnya angkatnya yang secara tidak langsung menjadi panutanya dalam kiprah musiknya. Jeff wafat pada 29 Mei 1997 tenggelam di sungai Wolf River Harbor di saat tubuhnya di pengaruhi kadar alkohol dan obat-obatan, saat sebelum tenggelam ia sempat menyanyikan bait lagu "Whole Lotta Love" milik Led Zeppelin dan beberapa menit kemudian ia tenggelam dan di temukan jasadnya sudah lemas tak bernyawa. Jeff banyak melahirkan karya terbaiknya walau hanya sempat mencetak dua album dalam karirnya.


        Sketches for My Sweetheart the Drunk : http://www.mediafire.com/?9d02ytmg9na

Minggu, 06 November 2011

...And You Will Know Us by the Trail of Dead



mungkin sedikit ngejelimet untuk menyebut atau mengingat nama dari band alternative asal Austin,Texas ini. band yang di prakarsai oleh dua orang multi instrumental ini yakni, Jason Reece dan Conrad Keely berdiri sejak tahun 1994 dan telah menelurkan tujuh album. album mereka terlampau hebat, hampir setiap lagu tidak ada jedah di setiap albumnya. mereka juga sempat di kecam untuk tidak boleh melakukan pertunjuakan di Inggris akibat aksi panggung yang biasanya di akhiri dengan pengrusakan instrument. ini adalah band hebat yang pernah ada, karena mereka memainkan serentetan musik rock dari segala nuansa, termasuk classic rock, alternative rock, modern rock sampai punk rock ala Fugazi.

Link :  Source Tags & Codes  : http://www.mediafire.com/?3hhtjcgjzhz
          Worlds Apart : http://www.mediafire.com/?zwcjizygxnj
          So Divided : http://www.mediafire.com/?5tzzhmxhmrn 
          The Century of Self : http://www.mediafire.com/?lozmmztinq2

A Place To Bury Strangers




Trio post punk noise asal Brooklyn, New York kembalai membawa semangat beat datar nan depressive hingga berahir dalam aksi panggung menyiksa setiap instrument yang mereka mainkan. Oliver Ackermann (guitar,vocal) yang sudah akrab dengan band sebelumnya Skywave sekaligus master noise yang di prakarsai oleh brand Death By Audio, sebuah brand pedal yang popular untuk kalangan band noise dan eksperimental khususnya. Selanjutnya ada Dion Lunadon (bass) dan Jay Space (drums) yang ikut menggawangi band ini. Seperti The Jesus And Mary Chain yang telah  di perbaharui, dan mereka mangakui akan music mereka yang banyak di pengarui oleh band tersebut. 

Sabtu, 05 November 2011

Miaou " The Day Will Come Before Long "




album yang di rillis tahun 2011 ini lebih berisi di bandingkan album sebelumnya. mereka tampil dengan konsep full band, dengan bebunyian yang lebih ramai dan harmonis, dengan vokal berbahasa inggris walau mereka sendri berasal dari jepang."endings" dan "lost souls" sangat akrab di telinga begitu di putar.mereka terasa lebih lebut,halus dan harmoni tentunya.Tatsuki Hamasaki :  Guitars,Programming, Vocals Mayumi Hasegawa : Bass, Synth, Rhodes, Glockenspie dan Hiromi Hasegawa : Drums, Percussion seperti sedang menyuguhkan sajian down beat nan lembut tetapi tetap berisi klimaks.




link : www.mediafire.com/?089ybuhf15ddxhv

KYTE






Nick Moon,Tom Lowe dan Scott Hislop boleh dibilang berhasil membawa karyanya dalam deretan musik shoegaze. pemuda asal Leicestershire, Inggris ini awalnya berniat memainkan postrock dengan alunan vokal,tapi entah mengapa mereka semakin maju dengan sentuhan electronic khususnya di album terbaru dari mereka. hal tersebut di buktikan oleh mereka dalam rampungan lagu-lagu mereka di album Dead Waves (2010), mereka mulai mengarah electronic, Ambient pop. perlahan mereka mulai menggalkan aransemen full band,mereka lebih banyak menggunakan sample atau loop yang terasa ambientnya.


        Science For The Living (2009) : http://www.mediafire.com/?mtzy3e4zmyx
        Dead Waves (2010) : http://www.mediafire.com/?tz1jrcdnmnz

L’alphalpha


sebuah band dari tanah air bernama L’alphalpha yang mengusung pergerakan postrock berlumurkan Icelandic musik ini, sekitar bulan Januari 2011 baru menelurkan debut albumnya yang bertajuk " When We Awake, All Dreams Are Gone". segala lirik yang di mainkan bertema mimpi di tambah alunan musik yang indah. kebebasan musik mereka mengantarkan kwalitas musik yang kaya akan instrumen, hal tersebut sengaja di suguhkan enam orang anggota band tersebut. secara keseluruhan mereka sukses menghantarkan musik yang mereka ingin serta dambakan.