Selasa, 01 Februari 2011

sianspheric





Proses mematikan lampu dan visualisasi cocok menghiasi aksi gigs mereka, ataw lebih jelasnya mereka ingin membius kita dengan gulungan delay gitar dan serpihan distorsi gitar yang entah bagaimana pola bermainya. Trio asal Toronto ini mengusung kembali era shoegaze classic kepermukaan di pertengahan 90an, mimpi-mimpi kembali dibangkitkan oleh alunan pop shoegaze yang hampir menuju prototype post rock. Dinding-dinding ambient mereka bangun lewat dentuman delay nan “fuzzy”, Ramsay sang vokalis memang pandai melantun lirik simple. “The Sound of the Colour of the Sun” begitu tajuk album di tahun 2001 ini, sound mereka masi terlihat amatir, tapi inilah yang mau mereka kedepankan sepertinya, mentah kasar,penuh feedback. “Tous les soirs” lagu hadalan saya, coba mulai dengan racun “Audiophone” terlebih dahulu di track pertama. Mereka memang sengaja mengemas downbeat di tiap track dan menutup dengan “noise” dan “fellin”. Members di album ini Matthew Durrant sebagai drummer, Sean Ramsay gitaris sekaligus merangkap vocal, Locksley Taylor mengawangi gitar, dan Jay Patterson memilih sebagai bassist. Cukup saya acungkan jelpol untuk album ini, karena telah meneruskan nafas pelopor noise shoegaze seperti My Bloody Valentine dan Swervedriver yang lebih dahulu menjadi tetuanya


link download 


The Sound of the Colour of the Sun : ww.mediafire.com/?zojbgyajnmi


Somnium : www.mediafire.com/?zyz10nzwlhz



Tidak ada komentar:

Posting Komentar